Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat
bolehkah ibu hamil naik pesawat,
ibu hamil naik pesawat,
naik pesawat saat hamil,
wanita hamil naik pesawat
 Edit
Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat - Apakah aman bagi sang calon ibu untuk terbang?  Jawabannya adalah bisa ya, bisa tidak. 
Menurut American College of Obstetrician and Gynecologist (ACOG),  suatu organisasi dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Amerika  Serikat, perjalanan sesekali dengan pesawat terbang telah dinyatakan  aman bagi wanita dengan usia kehamilan di bawah 36 minggu, dengan syarat tidak memiliki komplikasi di saat hamil atau penyakit penyerta lainnya. 
Sumber terpercaya lain adalah dari International Air Transports Association (IATA), sebuah organisasi perdagangan internasional yang terdiri dari  maskapai-maskapai penerbangan ternama di dunia. Peraturan dari IATA  mengenai kriteria wanita hamil yang diperbolehkan terbang  dipertimbangkan dari riwayat kesehatan dan kehamilan sebelumnya, jumlah  janin yang dikandung, dan umur kehamilan. Wanita dengan hamil tunggal  (hanya 1 janin yang dikandung) tanpa komplikasi diperbolehkan untuk  terbang hingga usia kehamilan 36-38 minggu, asal waktu penerbangan tidak lebih dari 4 jam.
Walaupun  oleh IATA diperbolehkan hingga 38 minggu, ACOG menyarankan para wanita  hamil untuk tidak melakukan perjalanan udara setelah usia kehamilan 36  minggu. Hal ini untuk menghindari jika ada kesalahan dalam perhitungan  hari perkiraan kelahiran atau persalinan yang dimulai sebelum harinya.
Komplikasi  yang dimaksud adalah komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan itu  sediri maupun keadaan kesehatan calon ibu yang berisiko tinggi sehingga  disarankan tidak melakukan perjalanan udara. Yang dimaksud antara lain:
- Tekanan darah atau kadar gula darah yang tidak terkendali
- Penyakit jantung dan pembuluh darah
- Kelainan plasenta
- Risiko kelahiran prematur
Masalah yang dihadapi oleh wanita hamil dalam perjalanan udara berbeda-beda sesuai dengan umur kehamilannya. 
Bila  umur kehamilannya masih muda atau dalam trimester awal (sampai 12  minggu), masalah yang dihadapi adalah gejala kehamilan seperti morning sickness yang dapat bertambah parah. Akan lebih baik bila membawa kantong  plastik ekstra di kabin untuk berjaga-jaga. Demikian pula dengan keluhan  hidung tersumbat atau sinusitis ringan, di ketinggian jelajah pesawat  terbang, keluhan tersebut dapat bertambah parah. 
Dalam umur kehamilan trimester ke-2,  bepergian dengan pesawat terbang dirasa paling nyaman. Gejala morning sickness dan risiko keguguran sudah berkurang, dan risiko untuk kelahiran prematur sangat rendah dalam rentang usia kehamilan ini. 
Terbang  pada umur kehamilan trimester ke-3 masih dikatakan aman selama tidak  terlalu dekat dengan hari perkiraan lahir. Namun kemungkinan terjadi  kelahiran prematur perlu dipertimbangkan, apalagi bila didapatkan faktor  risiko terjadi kelahiran prematur. Sebaiknya wanita hamil yang hendak  terbang dalam umur kehamilan trimester ke-3 membawa serta riwayat  kesehatan kehamilannya dan diharapkan memiliki kontak medis di tempat  tujuan. 
Bila  selama dalam penerbangan dirasakan kontraksi yang semakin lama semakin  sering dan sakit, segera beritahu pramugari. Mereka sudah dilatih untuk  menangani keadaan gawat darurat, termasuk menangani penumpang hamil yang  hendak melahirkan. Walaupun ada kemungkinan terdapat dokter (atau lebih  bagus lagi spesialis kebidanan dan kandungan) yang ikut serta dalam  penerbangan dan dapat membantu proses kelahiran, ada kemungkinan pula  pesawat melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat untuk  memastikan ibu yang hendak melahirkan mendapat pertolongan medis yang  dibutuhkan.
Hal  penting yang juga perlu diperhatikan tanpa memandang umur kehamilan  adalah masalah yang berkaitan dengan sirkulasi peredaran darah.  Kehamilan sendiri dapat menyebabkan masalah sirkulasi pada setiap  wanita, sehingga posisi duduk lama dalam penerbangan dapat meningkatkan  risiko pembentukan darah menggumpal (blood clot), yang dapat menjadi fatal. 
Selain  itu, keamanan yang berhubungan dengan tekanan dalam kabin juga perlu  diperhatikan. Saat ini, semua penerbangan komersial telah mengatur  tekanan dalam kabin yang setara dengan ketinggian jelajah 5.000 � 8.000  kaki. Untuk wanita hamil yang berasal dari dataran rendah, perubahan ini  dapat mempengaruhi kerja tubuh, yaitu peningkatan denyut jantung dan  tekanan darah. Untuk sebagian besar wanita hamil dengan kesehatan cukup,  hal ini tidak menyebabkan masalah. Tapi, bila ada riwayat penyakit  jantung dan pembuluh darah, perubahan ini dapat mengakibatkan masalah  serius, sehingga tidak dianjurkan bagi mereka untuk melakukan perjalanan  udara.
Berapa  pun umur kehamilan yang sedang berjalan saat ini, akan lebih bijaksana  bila rencana berpergian dengan pesawat telah didiskusikan terlebih  dahulu dengan tenaga kesehatan yang berkompeten untuk mengeluarkan  pernyataan sang calon ibu aman untuk naik pesawat. Akan lebih bagus  pernyataan tersebut disertai dengan surat keterangan tertulis dari  dokter yang telah memeriksa, terutama bila umur kehamilan sudah berada  dalam trimester ke-3 (lebih dari 28 minggu). 
Sebenarnya  tidak semua ibu hamil diharuskan memiliki surat keterangan dokter untuk  dapat ikut terbang. Berikut adalah peraturan dari beberapa maskapai  penerbangan di Indonesia (detail lebih lanjut silakan hubungi maskapai  yang bersangkutan): 
Citilink
�Ibu  hamil dapat melakukan perjalanan dengan pesawat ketika umur  kandungannya mencapai maksimal 27 minggu dan pulang pada saat umur  kandungannya berkisar antara 28-34 minggu apabila mendapatkan surat dari  dokter yang menyatakan umur kandungannya dan bahwa ia sehat untuk  melakukan perjalanan dengan pesawat. Dalam hal apa pun, penumpang  tersebut harus mengisi �Formulir Perjalan untuk Ibu Hamil�.
Garuda INDONESIA
| Kategori | Umur Kehamilan | Keterangan | 
| Kehamilan pertama   dengan kondisi kesehatan normal & tanpa komplikasi  | Hingga 32 minggu | Diterima tanpa pembatasan.   Harus mengisi Surat Keterangan medis untuk Perjalanan udara / Medical Information Form  (MEDIF) for   Air Travel. | 
| Kehamilan kembar   atau lebih dengan kondisi kesehatan normal & tanpa komplikasi  | Hingga 32 minggu | Diterima tanpa pembatasan.   Harus mengisi Surat Keterangan medis untuk Perjalanan udara / Medical Information Form  (MEDIF) for   Air Travel. | 
| Kehamilan  dengan komplikasi  | Berapa pun | Diterima  dengan pembatasan.   Surat keterang dokter harus didapat dalam 7hari  sebelum hari penerbangan, dan   diberikan oleh dokter yang disetujui  atau yang ditunjuk oleh pihak Garuda   Indonesia  | 
AIRASIA
Surat  keterangan dari dokter dibutuhkan pada kehamilan umur 28-34 minggu,  dimana surat keterangan tersebut tidak lebih dari 30 hari sebelum hari  penerbangan. Penumpang dengan umur kehamilan 35 minggu ke atas tidak  diperbolehkan ikut dalam penerbangan. 
Lion air
Penumpang  yang usia kandungannya lebih dari 28 minggu harus menunjukkan surat  keterangan dokter yang menyatakan bahwa penumpang tersebut cukup sehat  untuk melakukan perjalanan udara.    
Terakhir, berikut adalah tips yang dapat membuat penerbangan menjadi lebih nyaman dan aman bagi wanita hamil:
1.       Gunakan pakaian yang longgar, jangan yang ketat.
2.       Jika dapat, gunakan stocking untuk membantu aliran darah dari tumit ke arah jantung dan paru paru.
3.       Jangan menyilangkan kaki selama perjalanan agar aliran darah lebih lancar dan tidak merasa pegal.
4.       Minumlah  air dalam jumlah yang cukup sehingga. Tingkat kelembaban dalam kabin  pesawat dapat membuat dehidrasi, sehingga mengentalkan darah.
5.       Tiap jam, usahakan berjalan sebentar di lorong kabin (bila lampu mengenakan seatbelt  dipadamkan), dan tiap setengah jam lemaskan kaki, putar pergelangan  kaki, dan gerakkan jari-jari kaki. Gerakan ini penting untuk memastikan  aliran darah lancar dan mengurangi risiko terbentuk gumpalan darah. 
6.       Minta tempat duduk yang longgar (sebaiknya di sisi yang dekat dengan lorong kabin / aisle seat). Hindari tempat duduk di tengah, karena paling sempit dan membuat pergerakan terbatas.
7.       Meskipun  sedikit, tekanan udara di dalam kabin akan dapat berubah sesuai dengan  ketinggian dan cepatnya perubahan ketinggian. Seiring dengan itu, usus  akan lebih cepat membentuk gas, maka hindarilah makanan yang dapat cepat  membentuk gas (terutama makanan manis).
8.       Saat  duduk, gunakan sabuk pengaman selama penerbangan karena turbulensi  sulit diprediksi. Guncangan akan membuat tubuh dan rahim berguncang.  Untuk wanita hamil, risiko cedera karena menggunakan sabuk pengaman  dinilai lebih ringan daripada risiko cedera yang dapat  terjadi bila  tidak mengenakannya.  Tempatkan sabuk pengaman pada posisi yang paling  nyaman, dapat diletakkan serendah-rendahnya di bawah daerah panggul atau  di sekitar tungkai bawah bagian atas.
Dengan artikel ini, semoga persiapan rencana liburan Anda yang saat ini mungkin sedang hamil dapat berjalan lancar. about-medics.blogspot.com

0 Komentar Untuk "Bolehkah Ibu Hamil Naik Pesawat"
Post a Comment